Menurut Kabag Mitra Biro Penmas Polri, Kombes Awi Setiyono, bahwa para tersangka yang telah membuat bom rakitan itu bertugas juga membuat sel-sel kecil teroris, yang disebut sebagai JADKN.
Dari hasil interograsi belum bisa memastikan pelaku tersebut berasal dari kelompok jaringan mana.
Warga setempat meyakini, surat itu semacam baiat atau seruan untuk menjalani jihad.
Menteri Keamanan memperingatkan soal individu yang menjadi ancaman signifikan di tengah ancaman ekstremisme sayap kanan
Muhammad Mussa.